Sabtu, 17 Juli 2021

Konfigurasi Routing Dinamis Menggunakan Cisco Packet Tracer

 Konfigurasi Routing Dinamis Menggunakan Cisco Packet Tracer

Setelah di postingan saya sebelumnya yang membahas tentang metode routing statis, nahh sekarang saya akan menjelaskan metode berikutnya yaitu Routing Dinamis Menggunakan Cisco Packet Tracer.

Apa itu routing dinamis? 

    Routing dinamis, juga disebut routing adaptif, merupakan suatu proses dimana router dapat meneruskan data melalui rute yang berbeda atau tujuan yang diberikan berdasarkan kondisi saat ini dari sirkuit komunikasi dalam suatu sistem. Istilah ini paling sering dikaitkan dengan jaringan data untuk mendeskripsikan kapabilitas jaringan untuk "merutekan" kerusakan, seperti kehilangan node atau koneksi antar node, asalkan pilihan jalur lain tersedia. Routing dinamis memungkinkan sebanyak mungkin rute untuk tetap berlaku sebagai respons terhadap perubahan.

    Ada beberapa macam routing dinamis yang perlu diketahui, diantaranya adalah:   

  • Routing Information Protocol (RIP)
  • Internal Gateway Routing Protocol (IGRP)
  • Open Shortest Path First (OSPF)
  • Border Gateway Protocol (BGP).

Gambar: Topologi Routing Dinamis

Bagaimana Cara Kerja Routing Dinamis?

     Cara kerja routing dinamis yaitu Protokol Routing mengatur tiap Router sehingga dapat berkomunikasi antar Router satu dengan Router lainnya dan saling memberikan informasi dan juga tentunya informasi Routing yang dapat mengubah isi dari routing table, dengan kata lain Dynamic Routing adalah proses pengisian data pada Routing table secara otomatis.


Perbedaan Routing Statis dan Routing Dinamis
 

    Berikut ini tabel perbedaan antara teknik routing statis dan routing dinamis

Routing StaticRouting Dynamic
Berfungsi pada protocol IPBerfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routingRouter membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manualRouting table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocolTerdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti routerMicrosoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX


Kelebihan dan Kekurangan dari Metode Routing Dinamis
 

Kelebihan:

  • Proses konfigurasi jaringan lebih cepat.
  • Bisa digunakan untuk jaringan berskala besar
  • Jika ada jalur yang rusak tetap aman.
  • Jalur ditentuan secara otomatis oleh sistem.
 Kekurangan:
  • Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar.
  • Yang menentukan jalur adalah sistem, bukan administrator.
  • Membutuhkan memori yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi down.
    Nah itu dia sedikit teori yang bisa saya sampaikan terkait pengertian dari Routing dinamis. Sekarang kita akan mencoba mengkonfigurasi metode Routing Dinamis menggunakan Cisco Packet Tracer.
 
Konfigurasi Routing Dinamis Menggunakan Cisco Packet Tracer
    
Seperti yang saya bahas diatas bahwa ada 4 macam routing dinamis, disini saya akan menggunakan protokol RIP

Apa itu Protokol RIP?

    
RIP adalah salah satu protokol routing dinamis tertua. Routing Information Protocol awalnya dirancang pada tahun 1988, dan diperbarui pada tahun 1993 untuk mendukung routing tanpa kelas. RIP adalah protokol routing vektor jarak , karena setiap router RIP mengirim rute ke yang lain, terkait dengan jarak (metrik). Routing Information Protocol memiliki beberapa keterbatasan yang membuatnya sangat sederhana. Oleh karena itu, jarang digunakan dalam lingkungan produksi. Namun, untuk alasan yang sama, ini adalah pengantar yang bagus untuk routing dinamis untuk tujuan pembelajaran 
        RIP untuk IPv4 dibagi menjadi 2 versi, yaitu RIPv1 & RIPv2. Sedangkan untuk IPv6 dapat menggunakan RIPng. RIPv1 mengirimkan Routing Table secara lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIPv1 menggunakan Classful Routing, yang artinya RIPv1 tidak mendukung Subnetting. Sedangkan RIPv2 sudah menyediakan sesuatu yang disebut dengan Prefix Routing, yang berisi informasi Subnet Mask.

Langkah-langkah konfigurasi Routing Dinamis

1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer, lalu buatlah topologi sebagai berikut

2. Sambungkan tiap device menggunakan kabel straight, sedangkan un            antar router gunakan kabel serial DCE

3. 
Konfigurasi IP Address pada device PC1/PC2/Laptop1/Laptop2 dengan        cara klik PC1/Laptop → Dekstop → IP Configuration




Gambar: Setting IP Statis pada SBY-1



Gambar: Setting IP Statis pada SBY-2


Gambar: Setting IP Statis pada JKT-1


Gambar: Setting IP Statis pada JKT-2


Gambar: Setting IP Statis pada MDN-1


Gambar: Setting IP Statis pada MDN-2

 
 
     4. Konfigurasi alamat IP pada Router-SBY (R-1) dengan cara klik R-1→CLI.
         Router>enable
         Router#configure terminal
         Router(config)#hostname Router-SBY
         Router-SBY(config)#interface FastEthernet0/0
         Router-SBY(config-if)#ip address 10.1.1.1 255.255.255.0
         Router-SBY(config-if)#no shutdown
         Router-SBY(config-if)#exit
         Router-SBY(config)#interface Serial2/0
         Router-SBY(config-if)#ip address 10.1.2.2 255.255.255.0
         Router-SBY(config-if)#clock rate 64000
         Router-SBY(config-if)#bandwidth 2048
         Router-SBY(config-if)#no shutdown
         Router-SBY(config-if)#end

     5. Konfigurasi alamat IP pada Router-JKT (R-2) dengan cara klik R-2→CLI.
         Router>enable
         Router#configure terminal
         Router(config)#hostname Router-JKT
         Router-JKT(config)#interface FastEthernet0/0
         Router-JKT(config-if)#ip address 10.1.3.1 255.255.255.0
         Router-JKT(config-if)#no shutdown
         Router-JKT(config-if)#exit
         Router-JKT(config)#interface Serial2/0
         Router-JKT(config-if)#ip address 10.1.2.1 255.255.255.0
         Router-JKT(config-if)#clock rate 64000
         Router-JKT(config-if)#bandwidth 2048
         Router-JKT(config-if)#no shutdown
         Router-JKT(config-if)#exit
         Router-JKT(config)#interface Serial3/0
         Router-JKT(config-if)#ip address 10.1.4.1 255.255.255.0
         Router-JKT(config-if)#clock rate 64000
         Router-JKT(config-if)#bandwidth 2048
         Router-JKT(config-if)#no shutdown
         Router-JKT(config-if)#end
 
     6. Konfigurasi alamat IP pada Router-MDN (R-3) dengan cara klik R-3→CLI.
         Router>enable
         Router#configure terminal
         Router(config)#hostname Router-MDN
         Router-MDN(config)#interface FastEthernet0/0
         Router-MDN(config-if)#ip address 10.1.5.1 255.255.255.0
         Router-MDN(config-if)#no shutdown
         Router-MDN(config-if)#exit          
         Router-MDN(config)#interface Serial2/0
         Router-MDN(config-if)#ip address 10.1.4.2 255.255.255.0
         Router-MDN(config-if)#clock rate 64000
         Router-MDN(config-if)#bandwidth 2048
         Router-MDN(config-if)#no shutdown
         Router-MDN(config-if)#end

     7. Konfigurasi routing pada Router-SBY (R-1) dengan cara klik R-1→CLI.
         Router-SBY>enable
         Router-SBY#configure terminal
         Router-SBY(config)#router rip
         Router-SBY(config-router)#version 2
         Router-SBY(config-router)#network 10.0.0.0
         Router-SBY(config-router)#no auto summary
         Router-SBY(config-router)#passive-interface FastEthernet0/0
         Router-SBY(config-router)#end

     8. Konfigurasi routing pada Router-JKT (R-2) dengan cara klik R-2→CLI.
         Router-JKT>enable
         Router-JKT#configure terminal
         Router-JKT(config)#router rip
         Router-JKT(config-router)#version 2
         Router-JKT(config-router)#network 10.0.0.0
         Router-JKT(config-router)#no auto summary
         Router-JKT(config-router)#passive-interface FastEthernet0/0
         Router-JKT(config-router)#end

     9. Konfigurasi routing pada Router-MDN (R-3) dengan cara klik R-3→CLI.
         Router-MDN>enable
         Router-MDN#configure terminal
         Router-MDN(config)#router rip
         Router-MDN(config-router)#version 2
         Router-MDN(config-router)#network 10.0.0.0
         Router-MDN(config-router)#no auto summary
         Router-MDN(config-router)#passive-interface FastEthernet0/0
         Router-MDN(config-router)#end
 
    10. Pengujian bisa dengan mengirim pesan dari masing-masing node ke node lainnya, atau bisa dengan menggunakan perintah "PING" pada Command Prompt tiap device

Tidak ada komentar:

Posting Komentar